WASPADAI KEMATIAN MENJEMPUT

Assalamualaikum wr.wb
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156).

Berita tentang sunami itu begitu mengejutkan semua orang, apalagi bagi mereka yang keluarganya ikut menjadi korban dari sunami yang menimpa pesisir selat sunda itu. Tidak ada yang menyangka musibah itu akan terjadi, tidak ada yang bisa memprediksi kapan bencana itu datang. Meskipun peringatan-peringatan sebelumnya yang sudah di perlihatkan oleh anak gunung krakatau tak mampu untuk menunda atau memundurkan niat sebagian dari kita yang ingin menjalankan berbagai aktifitasnya disekitar pesisir selat sunda itu.
Hanya dalam hitungan menit lebih dari ratusan orang terhempas dalam gulungan sunami, mereka tidak menyangka akan secepat itu mereka menemui sang kholiq, mereka tak menyangka seketika itu saja mereka tidak bisa lagi bertemu dengan keluarga mereka, Ada yang belum sempat mengucapkan maaf, ada yang belum sempat mendirikan sholat yang sudah tiba waktunya, dan banyak lagi yang belum sempat mereka lakukan untuk mengurangi dosa dosa mereka. Mudah-mudahan semua jasad jasad mereka bisa di temukan dan dapat di kebumikan dengan baik, dan untuk mereka korban yang beriman kepada Allah, semoga diterima amal dibadahnya dan mendapatkan tempat yang layak disisi Allah swt.
Teman dan sahabat,

Dalam surat Al-Baqarah [2]: 28 dikatakan :
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepadaNya-lah kamu dikembalikan?”

Dari ayat ini jelas bahwa pada awalnya kita tidak ada, kemudian kita dihidupkan oleh Allah, kita dilahirkan kedunia, kemudian kita menjalani kehidupan kita ini, dengan berbagai masalah , cobaan dan ujian, hingga saatnya nanti. Saat dimana mau tidak mau suka tidak suka, tua atau muda, kaya atau miskin, pejabat atau orang biasa, semuanya akan mati. Tetapi kapan, dimana dan bagaimana cara kita mati, tidak seorangpun yang tahu kapan kematian itu akan menjemput kita, apakah dalam keadaan khusnul khotimah atau sebaliknya dalam keadaan su’ul khotimah.
Setelah kita dimatikan oleh Allah kita dihidupkannya kembali untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita dan tak ada waktu lagi untuk memperbaikinya.

Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)

Waspada !!! itu adalah kata yang mungkin paling tepat, yang harus selalu kita tanamkan dalam hati kita, kita harus selalu waspada dan harus selalu bersiap diri untuk menjelang kematian kita, dalam situasi apapun dan dalam keadaan bagaimanapun hendaknya kita selalu bersiap diri menyongsongnya, agar saat kita menemui sang kholiq, kita dalam keadaaan baik dan tidak dalam keadaan terhina. Apapun yang tengah kita lakukan, jadikanlah semua itu ibadah bukan perbuatan maksiat. Hendaknya kita selalu berzikir dan mengingat Allah setiap saat, hindari selalu kebiasaan untuk menunda nunda sholat, jangan biarkan iblis masuk kepikiran kita untuk mengajak berbuat maksiat, upayakan diri kita selalu dalam keadaan bersih dan berwudhu, upayakan hati kita selalu bersih dan berfikiran positif, usahakan selalu berbuat baik kepada siapa saja terutama orang-orang disekitar kita, jangan terlalu banyak bicara untuk hal hal yang tidak terlalu penting , karena banyak berbicara akan mengundang pitnah baik bagi diri kita maupun untuk orang lain, jika kita pernah berselisih dengan seseorang segeralah kita meminta maaf kepadanya, jangan kita menunggu orang tersebut meminta maaf kepada kita. Ada rejeki berlebih segera berikan sebagian kepada orang yang membutuhkan bantuan kita, yang terpenting perbanyak amal ibadah kita, baik ibadah maghdoh maupun ibadah khoiru maghdoh dan jauhkan segala perbuatan maksiat setiap saat, kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan bagaimanapun. Agar kita bertemu denganNya dalam keadaan khusnul khotimah.
Wallahualam bisawab, bila ini benar datangnya dari Allah, bila ini salah datangnya dari saya yang lemah.

Akhir desember 2018/taufikmagrib